Formasdes Harap Cabup-Cawabup Wonosobo Blusukan Temui Rakyat

Empat pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Wonosobo saat menerima nomor urut Pilkada Wonosobo tak lama ini.

Wonosobo, Harian Wonosobo – Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Wonosobo tinggal 21 hari lagi. Waktu efektif untuk kampanye tinggal tersisa 18 hari. Sementara itu, masyarakat masih  ngambang atau belum menentukan calon pilihannya.

Rakyat masih menunggu kedatangan langsung paslon bupati dan wakil bupati ke kampungnya.  Apalagi ada kesan jika paslon bupati dan wakil bupati terlalu tebang pilih untuk menemui langsung rakyatnya. Sebagian paslon mengunjungi langsung dibasis-basisnya. Padahal, masyarakat mengharapkan agar paslon tak hanya mendatangi pendukungnya saja dan mengabaikan rakyat lainnya. Karena, rakyat ingin mengetahui dan ketemu langsung dengan paslon.

Presedium Forum Masyarakat Desa (Formasdes) Kabupaten Wonosobo, H. M. Muttaqin mengatakan, pasangan calon bupati dan wakil bupati harus banyak turun langsung menemui masyarakat. Sebab, masih banyak masyarakat yang menunggu dan ingin ketemu langsung dengan sosok yang akan memimpin Wonosobo. “Sampai saat ini masih banyak sekali masyarakat yang mengambang. Mereka sudah melihat paslon bupati dan wakil bupati, tetapi baru melalui gambar. Padahal, masyarakat itu ingin ketemu langsung dengan paslon yang maju,”  katanya ketika ditemui dirumahnya, Rabu (18/11).

Paslon yang maju juga jangan terlalu fokus pada pendukungnya saja. Kemudian, mengesampingkan warga yang lainnya. Sebab, ketika sudah terpilih semua akan menjadi warganya. “Paslon itu tidak usah melihat itu pendukung apa tidak. Karena, siapapun yang akan terpilih maka semua akan menjadi warganya,” terangnya.

Masyarakat merasa sulit untuk menentukan pemimpin yang merakyat. Artinya, dekat, mengetahui masalah rakyat dan mampu memberikan solusi  terbaik untuk rakyat. “Memang sulit untuk memilih pemimpin yang merakyat,” terangnya.

Lebih tragisnya lagi, setelah rakyat mendukung secara mati-matian. Kadang, setelah didukung dan terpilih mudah melupakan jasa pendukungnya. “Rata-rata actor politik itu, kalau sedang membutuhkan mereka mendekat. Tetapi, setelah itu lupa dengan apa yang dicita-citakan,” tuturnya.

Untuk mengantisipasi janji-janji yang sering dilupakan, maka sudah saatnya rakyat mengikat janji-janji paslon bupati dan wakil bupati dengan kontrak politik. Supaya, mereka bisa menagihnya dengan membuktikan kontrak yang sudah dicita-citakan sejak awal. “Agar ada kepastian diperlukan kontrak politik, supaya bisa terikat dengan perjanjian. Jangan sampai hanya janji-janji manis yang kemudian dilupakan begitu saja,” terangnya.

20:44