 |
| Lokasi penarikan retribusi |
"Setiap kami ke dieng, selalu ditarik retribusi di tol Garung. Anehnya sampai di kawasan wisata dieng juga masih ditarik lagi," ungkap pengunjung asal Penggaron, Semarang, Malik kepada Harian Wonosobo, Minggu (2/8/2015).
Menurutnya, nilai tarikannya tidak terlalu besar. Hanya saja, membuat bingung wisatawan. Karena, memasuki kawasan saja sudah ditarik. Padahal, masih dibawah dan belum memasuki kawasan wisata dieng. "Masak ditariknya masih diwilayah perkotaan. Dan sampai dieng juga masih ditarik retribusi untuk masuk," tuturnya.
Disebutkan, untuk tarikan yang dibebankan kepada wisatawan lokal Rp2ribu per orang. Kemudian, jika pengunjungnya ada 3 maka diminta Rp6ribu. "Saya diminta Rp6ribu, dan hampir semua temen-temenku pada merasa jika tarikan di tol garung itu cukup membingungkan. Karena, jarak menuju ke dieng masih jauh," tuturnya.
Senada dengan pengunjung asal Patebon, Kendal, Hermanto yang mengaku, merasa keberatan dengan adanya tarikan ditol garung. Karena, tarikan itu hanya berlaku untuk pengunjung yang mengedari sepeda bernopol luar daerah. "Saya lihat ada pengunjung yang gunakan Plat Wonosobo tidak dihentikan, tetapi pengunjung yang pakai kendaraan Plat luar daerah langsung ditarik," katanya kepada harian wonosobo.
Ia juga menyayangkan sikap pemda Wonosobo yang terlalu banyak melakukan penarikan untuk pengunjung ketika hendak menuju ke Dieng. Mulai dari tarikan di tol Garung, Telaga warna dan sebagainya.
"Saya kan sudah beli tiket di depan telaga warna. Mau masuk kawah Sikidang justru harus beli tiket lagi, padahal tiket yang saya beli di Komplek telaga warna bunyinya semua kawasan dieng," tuturnya.
Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo mengatakan, saat ini untuk retribusi sudah ditangani langsung oleh dipenda. "Sekarang yang narik retribusi Dipenda," katanya. (Red-HW34/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment