 |
| Pernikahan yang harus dijaga |
“Sesuai rekap angka perceraian sampai 30 Juni 2015 angka perceraian di Kecamatan Wonosobo mencapai 94 perkara. Untuk cerai talaq mencapai 24 dan cerai gugat ada 70 perkara. Kemudian, untuk cerai talaq di Kecamatan Wadaslintang mencapai 25. Lalu, cerai gugat ada 69 perkara,” kata Anwar Fauzi, panitra sekertaris pengadilan negeri agama kelas A Wonosobo ketika ditemui dikantornya, kemarin.
Disebutkan, untuk perkara yang diajukan pemohon/penggugat di Kecamatan Garung hanya mencapai 47 perkara. 13 merupakan cerai talak dan 34 merupakan cerai gugat. Kemudian, untuk Kecamatan Kalibawang angka perceraiannya mencapi 37 perkara. 15 merupakan cerai talak dan 22 merupakan cerai gugat.
Untuk Kecamatan Kalikajar angka percerainnya juga terbilang tinggi, karena mencapai 92 perkara. Hanya saja, angka cerai gugat menduduki peringkat pertama, karena mencapai 54 dan cerai talaq mencapi 28 perkara.
Sementara itu, untuk perceraian di Kaliwiro mencapai 69 perkara. Cerai gugat mencapai 49 dan cerai talak mencapai 20 perkara. Kecamatan Kertek angka perceraian gugat terbilang tinggi karena mencapai 61 perkara dan cerai talak hanya 31 perkara. Lalu, Kecamatan Sukoharjo terbilang kecil, cerai gugat mencapai 22 perkara dan cerai talak mencapi 10 perkara.
Pada tahun 2014, angka perceraian paling tinggi terjadi di Kecamatan Kepil. Sebab, dalam kurun waktu satu tahun angka percerain mencapai 218 perkara. Dan pada tahun 2014, angka perceraian paling kecil ada di Kecamatan Kalibawang yang hanya mencapai 59 perkara. Cerai gugat ada sebanyak 40 dan cerai talak mencapai 19. (red-HW11/Foto:
0 komentar:
Post a Comment