H. M. Muttaqin, Pembina Karang Taruna Bina Remaja Blederan Mojotengah memberikan hadiah kepada pemenang, Minggu (30/8). |
“Ajang memancing lele ini dalam rangka silaturahmi sesama pecinta lingkungan. Karena, kami ingin memberikan pemahaman agar jangan melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan setrum atau obat-obatan. Tetapi, menangkap ikan dengan memancingnya,” terang Mujiono ketua Karang Taruna, Bina Remaja Desa Blederan, Kecamatan Mojotengah, Minggu (30/8/2015).
Perlombaan ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan sekaligus menyatukan persefsi betapa pentingnya lingkungan disekitar. Sebab, pecinta lingkungan merasa prihatin dengan kondisi sungai yang semakin dipenuhi sampah.
“Apalagi pada musim hujan, sampah menumpuk di aliran sungai serayu. Dampaknya, membuat para pemancing kesulitan ketika hendak memancing,” tuturnya kepada Harian Wonosobo.
Memancing itu merupakan hobi yang tak bisa dibendung. Karena, dengan memancing akan memberikan ketenangan tersendiri. Sebab, sebagian pemancing merasa jika memancing itu ada cara terbaik melatih kesabaran.
“Setidaknya adan nilai-bilai melatih kesabaran. Karena, harus dengan tenang ketika hendak memancing ikan,” katanya.
Sumber kegiatan ini berasal dari peserta dan panitia. Karena, peserta yang ikut bertanding wajib mendaftarkan diri ke panitia. Mereka membayar biaya pendaftaran sebesar Rp50ribu.
“Uang pendaftaran itu untuk perlengkapan dan hadiah kepada pemenang,” tuturnya.
Juara I Yudino asal Jolontoro, Juara II Nafik asal Pontoksari, juara III Ngaziz asal Kerkop, Wonosobo Barat. Mereka berhasil memenangkan perlombaan dengan memperoleh lele terbanyak. Sebab, perlombaan dimenangkan oleh peserta yang mendapatkan lele terbanyak.
“Pemenangnya harus bisa mendapatkan minimal 4 kilogram lele. Kemudian, juara selanjutnya yang berhasil memperoleh lele terbanyak urutan kedua dan ketiga,” katanya.
Triono pemancing asal Mlipak, Kecamatan Wonosobo mengaku, ikut acara ini karena mendapatkan informasi dari sesamapecinta lingkungan. Sebab, setiap minggu para pecinta lingkungan melakukan agenda untuk menghibur diri dengan menggelar lomba mancing.
“Sudah menjadi hal yang rutin, apalagi yang gelar lomba mancing, sudah tentu semua pecinta lingkungan yang tahu langsung ikut mendaftar,” tuturnya.
Menurutnya, bukan hadiah yang diinginkan dalam perlombaan. Namun, kepuasan tersendiri ketika bisa mendapatkan ikan dengan jumlah yang cukup banyak. Apalagi, dikala sedang mendapatkan ikan, maka memiliki kepuasan tersendiri. “Paling senang itu ketika mendapat tangkapan,” tuturnya. (red-HW19/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment