Para pengunjung yang memakai masker |
Salah seorang wisatawan asal Tegalsari, Kecamatan Garung Muntako menuturkan, saat menuju Candi dan kawah Sikidang yang ada di sekitar Kompleks wisata sangat terganggu dengan debu yang ada dilokasi. Pasalnya, debu tersebut disebabkan karena musim kemarau sudah tiba tetapi tak ada upaya petugas untuk menyiramnya. “Debunya sangat mengganggu para pengunjung ditambah lagi macet,” katanya kepada Harian Wonosobo, Minggu (2/8/2015)
Menurutnya, debu terparah disepanjang jalan menuju candi serta Kawah Sikidang. Akibat banyaknya debu tersebut maka para wisatan mensiasatinya dengan merelakan untuk membeli masker. “Agar nafasnya tidak tergangu, maka terpaksa harus beli masker. Bias tidak kemasukan debu,”keluhnya.
Sama halnya kekesalan yang diutarakan wisatawan asal Patebon, Kabupaten Kendal Laili Mustikawati yang mengaku, jalan-jalan lingkar dikawasan Dieng sangat berdebu dan mengganggu pengunjung. Padahal jika para petugas benar-benar menjaga jalan tersebut maka tidak sampai berdebu.
“Harusnya petugas harus perhatian secara serius dan tanggap terhadap debu tersebut, tidak hanya dibiarkan,” katanya kepada Harian Wonosobo.
Saat dikonfirmasi, Petugas Tlaga Warna, Anang menuturkan, debu diakibatkan karena adanya musim kemarau. Biasanya jalan menuju kawasan Dieng tidak berdebu. Akan tetapi karena musim kemarau dan membludaknya para pengunjung maka debu betebaran.
“Musim kemarau dan para pengunjung yang banyak sangat berpengaruh terhadap tebaran debu,” ungkapnya.
Meskipun debu yang ada dilokasi wisata dirasa sangat mengganggu, namun tak berpengaruh terhadap turunnya jumlah pengunjung. Sebab Mengenai jumlah pengunjung wisata diobyek wisata kawasan Dieng membludak. (Red-HW13/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment