Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Monday 31 August 2015

    Kampanye Pilkada Wonosobo Diwarnai Berbagai Pelanggaran

    Wonosobo, Harian Wonosobo - Kampanye simpatik yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonosbo Sabtu (29/8/2015) diwarnai sejumlah pelanggaran. Tim sukses dan simpatisan paslon tidak menaati aturan soal pembatasan jumlah mobil dan serta jumlah massa pendukung yang diturunkan.

    Sesuai dengan intruksi KPU, paslon dilarang membawa massa pendukung pawai lebih dari 200 orang, namun kenyataannya berbeda, berapa paslon melanggar aturan tersebut, bahkan ada yang membawa anak balita terlibat dalam kampanye tersebut. Selain itu beberapa paslon juga melanggar jumlah mobil yang semestinya hanya satu namun saat berpawai ditemukan mobil pendukung lebih dari satu, bahkan ada yang dibranding.

    Pawai simpatik diikuti oleh empat paslon denga menggunakan kendaraan hias, diawali dengan mobil hias KPUD Wonosobo, Panwaskab Wonosobo dan diikuti oleh iring-iringan mobil hias paslon dan simpatisan sesuai dengan nomor urut.

    Paslon Maya Rosida dan Eko Parestyo HW (Mae)  yang diusung PDIP dan Nasdem bergerak mengalir pada urutan pertama, diikuti kemudian paslon nomor urut dua Sarif Abdillah dan Usup Sumanang (Sumeh) yang didukung oleh empat partai yaitu PKB, Gerindra, PAN dan Demokrat, disusul paslon nomor urut tiga, Eko Purnomo-Agus Subagyo ( Bineka) yang diusung partai Hanura, PPP dan PKS, dan barisan terakhir paslon nomor urut empat HM Suhardi-Joko Wiyono (Harjo) dari jalur dukungan perseorangan atau independen.

    Pawai mengambil start di alun-alun utara depan pendopo kabupaten wonosobo, dilepas langsung oleh Bupati Wonosobo Kholiq Arif dan disaksikan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah serta sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan pemerintah kabupaten Wonosobo.

    Sebelum pawai berlangsung, Polres menggelar sejumlah permainan bagi empat paslon. Permainan tersebut meliputi joget bola, caraka dan balapan kelereng.

    Wakapolres Wonosobo Kompol Pranandya mengemukakan, permaian tersebut untuk menguji komitmen para paslon sekaligus mencairkan suasana agar tidak tegang, sehingga tercipta kebersamaan dalam perbedaan.

    “Game yang kita helat murni untuk menghibur dan mencairkan situasi saja, tidak ada tujuan lain, jadi ini murni kreativitas kita saja,” ungkapnya.

    Ketua KPUD Wonosobo, Ngarifin Shiddiq mengemukakan pawai simpatik merupakan tahap lanjutan Pilkada Wonosobo, setelah paslon memperoleh nomor urut. “ Masyarakat perlu tahu siapa saja yang akan mereka pilih pada 9 Desember mendatang, sehingga kita adakan gelar pawai simpatik untuk memperkenalkan calon secara bersama,” jelasnya .

    Pihaknya berharap, masa-masa kampanye paslon nantinya akan bisa berjalan tertib, damai, dan aman sehingga situasi kamtibmas di Wonosobo tetap kondusif.

    Sementara itu, Ketua Panwaskab Wonosobo Eko Fifin Haryanti mengemukakan rasa kecewanya, menurutnya,  pawai simpati paslon menjadi tidak simpatik lagi karena diwarnai sejumlah pelanggaran, diantaran jumlah massa dan mobil yang digunakan untuk kampanye.

    “Banyak pelanggaran yang kita temukan dalam pawai simpatik ini, penggunaan mobil, menancapkan baliho di pinggir jalan, membawa massa lebih dari jumlah yang ditentukan, membawa anak-anak, branding mobil dan mereka juga hadir tidak tepat waktu, sehingga acara molor dua jam,” tandasnya.
    Menurutnya, panwas sudah merekam seluruh proses pawai perdana itu, berbagai temuan pelanggaran akan segera ditindaklanjuti. (Red-H15/Gus).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Kampanye Pilkada Wonosobo Diwarnai Berbagai Pelanggaran Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top