Mesin rajang tembakau yang dipakai warga |
Wonosobo, Harian Wonosobo - Menjelang musim panen tembakau,
pengrajin mesin perajang kebanjiran order. Pesanan berdatangan dari para petani
di wilayah Wonosobo, Temanggung, Magelang bahkan sampai Jawa Timur.
“Sampai saat ini
sudah ada 50 mesin yang di pesan oleh petani dari dalam kota dan luar kota,”
ungkap Wahyu Setiawan pengrajin Mesin Rajang Tebakau CW Kusuma asal Dusun
Sambon Desa Sumberdalem, kecamatan Kertek di sela kesibukannya membuat mesin
rajang, Selasa (11/8/2015).
Menurutnya, pesanan
tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Karena pada tahun ini
diperkirakan musim panen tembakau lebih menjajikan.
“Makanya sampai
kewalahan karena butuh dua hari mesin bisa selesai dikerjakan. Sementara para
pemesan minta secepatnya jadi, agar segera digunakan. Akhirnya banyak pesanan
yang tidak disanggupi karena terbentur waktu," katanya kepada Harian Wonosobo.
Untuk mesin rajang
tembakau, harganya bervariasi, mulai dari harga termurah Rp5juta sampai
Rp7,5juta. Harga mesin tergantung kualitas, model dan spesifikasi mesin tersebut.
Senada dengan
pengrajin gobang asal pangempon lor Desa Sumberdalem Sugiarto yang mengaku,
kuwalahan dengan banyaknya pesananan gobang yang di pesan oleh petani langsung
atau para industri mesin Rajang tembakau karena cuma di bantu dua orang pekerja
hanya bisa 5 sampai 6 buah dalam seharinya dengan pathokan harga dari Rp200ribu
sampai dengan 300ribu sesuai bentuk dan kwalitas gobang tersebut.
“Karena banyaknya
pesanan gobang sehingga saya sampai tidak bisa memenuhi pesanan cangkul para
petani lokal dan tengkulak” tuturnya.
“Kebutuhan alat perajang tembakau ini sangat
mendesak karena petani sudah mulai panen,”
tambahnya.
Dengan inovasi Rajang
tembakau yang menggunakan mesin dinamo listrik ini sehingga menggeser alat
perajang tradisional yang cuma mengandalkan tenaga manusia saja, selain itu
juga mengurangi biaya operasional tenaga perajang. (red-HW44/Foto: Harian
Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment