Diklatsar di SMP Rifaiyah 1 Sapuran Wonosobo |
“Kami prihatin dengan maraknya warga masyarakat yang terjebak dan masuk ke dalam Gafatar. Untuk itu, kami menginginkan, agar kaum muda Rifaiyah bisa menangkisnya. Caranya dengan diberikan pemahaman tentang ajaran yang membahayakan,” tutur Abdul Qoyum Pimpinan Pusat AMRI disela-sela pelatihan, kemarin.
Dengan diberikan bekal tentang agidah dan kepemimpinan, maka kaum muda Rifaiyah tak mudah terhasut. Apalagi, mengikuti ajaran Gafatar yang tidak jelas arah tujuannya.
“Kami tidak ingin ada kaum muda Rifaiyah sampai ikut Gafatar. Karena, Gafatar sangat membahayakan bagi kaum muda, untuk itu akan kami bekali kaum muda Rifaiyah agar memiliki kemampuan dan aqidah yang kuat,”jelasnya.
Disebutkan, sedikitnya ada sekitar 200 kaum muda. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia.
“Peserta yang kami bekali berasal dari berbagaid daearah. Karena, Diklatsar ini merupakan kegiatan pelatihan yang pertama kali dilaksanakan di Wonosobo,”jelasnya.
Menurutnya, Baranusa merupakans alah satu bidang gerakan dalam Amri yang mengakomodir gerakan dakwah bil hal. Baranuasa juga mengakomodir gerakan teknis seperti dalam hal mengawal aqidah, ulama, bela negara, gerakan sosial dan konservasi alam.
“Melalui gerakan ini, maka kami bisa menangkis semua ajaran atau aliran yang menyesatkan,”jelasnya.
Peserta juga dibekalai tentang, PBB, intelegen, lalu lintas, leder ship, aswaja dan manhaj KH. Ahmad Rifai, Bina Suasan serta peta pengkaderan AMRI. Semua materi tersebut dimaksudkan, agar kaum muda Rifaiyah bisa memiliki bekal pendidikan yang kuat. (Red-HW99/Foto: Mi-Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment