Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Wednesday 6 April 2016

    Kambing Murah, Pedagang Memilih Bercengkrama, Kok Bisa?

    Puluhan Kambing sedang dipasarkan di pasar hewan Kertek, Kamis (7/4). 
    Wonosobo, Harian Wonosobo - Tingginya harga kebutuhan di pasar ternyata sangat mempengaruhi jumlah pembeli. Mahalnya rupiah atas barang di pasar tradisional dan pasar modern bukan hanya meminimalisir konsumen saja akan tetapi banyak dari para pembeli yang mengatur ketat keuangan mereka agar pengeluaran dapat dibatasi. Jika kebutuhan lauk dan sayuran menjadi barang mewah saat ini, berbeda dengan harga hewan jenis kambing yang dijual di pasar tradisional.
    Saat jurnalis Harianwonosobo berkeliling pasar hewan di Wonolelo dan pasar Kertek, harga kambing Jawa dan wedus gembel mengalami penurunan.
    Sabar penjual kambing dari Jetis Pancurwening mengaku untuk harga kambing jawa berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp 3.000.000. Sementara untuk kambing gembel ditawarkan dari Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000. "Turunnya harga kambing justru membuat pembeli berkurang drastis,"keluhnya. (6/4)
    Minimnya peminat hewan kambing membuat para pemilik dan penjual kambing lebih memilih berkumpul dan bercengkerama dengan pedagang hewan lain dipasar sembari menunggu pembeli datang. "Hitung hitung menambah keakraban di antara pedagang demi mengurangi stress karena dagangan belum laku terjual,"imbuh sabar sambil tertawa.
    Para pedagang kambing beranggapan jarangnya para konsumen kambing saat ini dikarenakan kebutuhan lainnya sudah cukup mahal dan mendesak. Sementara untuk kebutuhan pangan terutama daging kambing belum sepenuhnya di butuhkan. (HW/99/Usy yudha Prasetya/Harianwonosobo)


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Kambing Murah, Pedagang Memilih Bercengkrama, Kok Bisa? Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top