Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Saturday 30 April 2016

    Babinsa Beli 9.750 Ton Gabah Milik Petani di Dua Desa, Kok Bisa?

    Gabah dari petani sedang diantarkan ke gudang Bulog, 

    Wonosobo, Harian Wonosobo - Program pemerintah tentang ketahanan pangan terus berlanjut hingga akhir 2017. Kementrian Pertanian bekerjasama dengan TNI-AD dalam rangka mendongkrak Swasembada pangan Nasional. TNI bekerja keras memotivasi para petani agar Program Pemerintah terwujud sesuai harapan. 
    Koramil-13/Leksono  melaksanakan kegiatan pembelian gabah petani langsung oleh babinsa desa Sawangan Serda Lilik Andi , dan babinsa Jlamprang Sertu Nur Fauzy sebanyak 9.750 ton GKP (gabah kering panen).  Babinsa ke 2 desa tersebut bekerja sama dengan penggilingan padi menghasilkan 4.875 ton beras dengan jenis IR, Jum’at (29/4). Dan langsung dibawa sendiri oleh ke 2 babinsa ke Bulog Sawangan.
    Danramil-13/Leksono menyebutkan,  penyerapan gabah langsung dari tangan petani dimaksudkan untuk memotong mata rantai perdagangan beras yang selama ini membuat harga menjadi tidak stabil. “Adanya jaminan harga beli di petani akan membuat petani makin bergairah menanam padi,” jelasnya.(29/4)
    Bulog lebih banyak menyerap gabah petani,  mengingat harga gabah di beberapa wilayah sudah berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Untuk itu Babinsa mengambil langkah untuk membelinya dari petani langsung, dengan harga Rp.3.750,- dan bekerjasama dengan penggilingan padi yang ada. Setelah menjadi beras dengan kadar air yang telah ditentukan yaitu 14% , Babinsa langsung membawa ke Bulog dengan harga Rp. 7.300,-.
    Sutarjo menyebutkan untuk tiap Kecamatan dibentuklah tim SERGAP. Tim ini diharapkan agar menyerap  gabah petani akan lebih maksimal. Pasalnya, Bulog akan dibantu Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Penyuluh Pertanian Lapangan, serta Babinsa.. Menurut dia, Bulog mesti turun ke lapangan untuk membeli gabah petani.  Sekarang ini harga gabah di tingkat petani anjlok. ”Kita sudah membentuk tim SERGAP, Ini dimaksudkan agar harga gabah petani tidak jatuh,” tegasnya.
    Kapten Sutarjo berharap Babinsa seharusnya memaksimalkan kerjasama dengan penggilingan beras. Selain itu, lanjut Sutarjo, Bulog mestinya menyediakan proses pengeringan gabah, sehingga GKP yang diserap dapat dengan mudah dikeringan dan diproses menjadi beras. “Kalau dengan manual (menjemur) butuh waktu yang cukup lama dan modal yang besar. Serta kita ketahui bersama cuaca di Wonosobo yang tidak menentu akan sangat berpengaruh dengan proses pengeringan gabah. Kami sarankan Bulog mempersiapkan dryer (mesin pengering),” ungkapnya. Karena selama ini Bulog Sawangan belum punya mesin pengering, dan terbatasnya lahan pengeringan yang ada di Bulog. Oleh sebab itu Sutarjo dan babinsa yang ada mengambil inisiatif untuk beli gabah langsung dari petani, dan mengolahnya sendiri dengan penggilingan padi yang sudah ditunjuk. Sehingga Babinsa kirim ke Bulog sudah dalam bentuk beras, tandas Danramil-13/Leksono.(HW/07/Yudha/harianwonosobo)

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Babinsa Beli 9.750 Ton Gabah Milik Petani di Dua Desa, Kok Bisa? Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top