H. Darno sedang menunjukkan pusaka kuno miliknya. |
Selain sebagia upaya menjalankan amanah, upaya merawat benda-benda pusaka tersebut dikatakan Agus, memiliki maksud agar kelak anak-cucu tetap bisa belajar mengenai sejarah di peradaban sebelumnya. “Wonosobo ini belum memiliki museum yang mampu menjelaskan betapa pada jaman perjuangan, warga masyarakatnya memiliki peran besar dalam upaya mengusir para penjajah dari bumi pertiwi,” bebernya. Dengan ikhtiar merawat benda-benda pusaka warisan moyangnya itu, Agus berharap kelak generasi berikutnya bisa mempelajari dan tak mudah melupakan sejarah. Pihaknya juga sengaja mengundang komunitas Wonosobo Herritage demi mendapat masukan maupun saran terkait teknis perawatan benda pusaka agar lebih awet.
Kesempatan melihat koleksi benda-benda pusaka di kediaman Mbah Darno, disambut antusias Hedi Tri Esanda, salah satu anggota WH yang mengaku memiliki ketertarikan khusus dengan senjata-senjata kuno. “Ini jelas sangat menggembirakan, mengingat ada keluarga yang secara telaten menjaga dan merawat pusaka kuno bernilai sejarah,” tutur Hedi. Namun, Hedi juga mengungkapkan keprihatinannya ketika melihat kondisi benda-benda pusaka kuno seperti keris dan tombak yang sebagian terlihat sudah termakan korosi. “Perawatannya memang tidak mudah, tapi kami akan berusaha membantu Mbah Darno dan Pak Agus Purnomo untuk memulihkannya,” tegas Hedi. Dengan diperlakukan secara benar, benda-benda bernilai sejarah tinggi tersebut diyakini Hedi bakal mampu menjadi media pembelajaran sejarah masa lampau Wonosobo. “Dari benda-benda kuno ini, meski mereka diam, banyak yang bisa kita pelajari, terutama mengenai kebiasaan warga masayarakat Wonosobo di era perjuangan melawan penjajah Belanda,” pungkas Hedi. (HW/07/Yudha/harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment