Anggota Polsek Kepil sedang membantu memperbaiki jalan rusak. |
Belum lama, komunitas sopir yang setiap hari melintasi jalan itu, menurut Singgih bahkan sempat menyentil pemerintah dengan menyebut ruas Sicanggah sebagai wisata jeglongan, karena geram sekian lama tak ada upaya perbaikan. Hal itu dibenarkan Kapolsek Kepil, AKP Surakhman, yang memimpin langsung pekerjaan tambal sulam jalan Kagungan-Rejosari, bersama puluhan pekerja pabrik dan warga sekitar. "Jalan alternatif Silento-Magelang selalu diprotes komunitas sopir, dan warga karena jalan rusak parah tak kunjung diperbaiki, karena itulah kami berupaya semampunya untuk mengurangi resiko kecelakaan dengan menambal menggunakan pasir dan batu," tutur Surakhman. Untuk pasir dan batu yang digunakan, Surakhman menjelaskan, semua berasal dari pihak Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Wonosobo.
Pemerintah Kabupaten, sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Supriyanto sebenarnya telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan sepanjang 2,8 kilometer tersebut. "Anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sekitar 5 Milyar Rupiah dan kini sudah masuk proses lelang," jelas Supriyanto di sela peninjauan ruas Sicanggah-Rejosari, awal April lalu. Diharapkan, setelah usainya proses lelang, pengerjaan perbaikan jalan Sicanggah - Rejosari segera terlaksana.
Para pengguna jalan, dikatakan Camat Kepil sangat berharap sebelum masa-masa arus mudik dan arus balik pada Idul Fitri mendatang, ruas tersebut sudah mulus. "Kami berharap, proses lelang kali ini berjalan sesuai target, sampai pada waktunya pengerjaannya juga bisa selesai tepat waktu," pungkasnya.(HW/07/Yudha Prasetya/harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment