Ribuan pengunjung memadati obyek wisata di Dieng. |
"Pengelola basecamp di jalur pendakian Gunung Prau melaporkan kunjungan sejak Kamis (5/5) sampai Sabtu (7/5) mencapai lebih dari 3.500 orang," ungkap Agus. Sementara di kawasan Desa Sembungan, jumlah pengunjung dikatakan Agus mencapai lebih dari 6.000. "Objek wisata telaga warna, DPT, dan Bimolukar juga dikunjungi lebih dari 5.000 an orang," bebernya. Dari kunjungan para wisatawan selama liburan panjang tersebut, Agus mengaku mendapat laporan menggembirakan dari para pelaku usaha pariwisata, termasuk pedagang dan pengelola hotel maupun homestay. "Membludaknya wisatawan ke Dieng jelas berarti positif dari sisi pemasukan bagi pelaku industri wisata, bahkan sampai di sektor usaha kuliner seperti toko oleh-oleh maupun warung makan," jelas Agus.
Namun demikian, ia juga menyoroti masih banyaknya sisa sampah yang menumpuk di objek wisata. "Dari kawasan Prau saja, kabarnya sampah yang menumpuk mencapai 1 ton, belum lagi di objek wisata lain," terang Agus. Hal ini, menurutnya perlu dipikirkan secara serius, agar ke depan tak menimbulkan keengganan para wisatawan untuk kembali berkunjung ke Dieng. "Saya akan segera berkoordinasi dengan jajaran pengelola obwis dan Dinas terkait dalam hal pengelolaan sampah ini," lanjut Agus.
Menggunungnya sampah di lokasi wisata dibenarkan oleh Musholi, pengelola base camp pendakian Gunung Prau di Patak Banteng, Kejajar. Menurut Musholi, dari 3.500 pendaki yang naik ke Puncak Prau, pihaknya mengumpulkan sampah tak kurang 1 Ton. "Semoga akan ada solusi terkait masalah ini, karena para pengunjung juga menyoroti kurangnya perhatian terhadap pengelolaan sampah di jalur menuju puncak Prau," pungkasnya.(HW/07/Yudha/harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment