Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Afif sedang berjabat tangan dengan dalang ki Tejo. |
Wonosobo, Harian Wonosobo - Seni budaya wayang kulit merupakan seni yang bisa menjadi tontonan dan tuntunan. Pagelaran wayang kulit semalam suntuk hibah Program Propinsi yang bertajuk Jawa Tengah Gayeng, dengan dalang Ki Tejo Sutrisno dari Kabupaten Cilacap, pagelaran dilaksanakan di halaman Balai Desa Selokromo,Leksono,Wonosobo, Minggu(31/7), dengan mengambil lakon "Babat Alas Mandalasara" dengan tokoh utama Ki Semar.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Afif Nurhidayat S.Ag, sekda Eko Sutrisno, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi, Kepala BAPPEDA Andang, Kepala Disporabud, Camat Leksono, Kades se Kecamatan Leksono, BPD/LPMD desa Selokromo, dan tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya yang di sampaikan Ketua DPRD mengatakan pagelaran wayang ini merupakan hibah program dari Propinsi. Dipilihnya desa Selokromo karena merupakan barometer dari desa - desa yang lain, yang punya potensi budaya adi luhung. Desa yang kebanyakan warganya pecinta seni,baik Karawitan,Ketoprak,Lengger, dan Wayang Kulit itu sendiri. Banyak juga dalang yang ada di desa ini,untuk itu gali terus potensi budaya daerah agar tidak hilang ditelan jaman. Peradaban boleh maju tetapi budaya daerah jangn sampai luntur tergerus budaya asing,tambah Afif. Dalam pagelaran wayang bukan hanya sebuah tontonan belaka, tetapi di dalamnya terkandung muatan moral yang tinggi. Lewat karakter masing masing figur wayang itu sendiri,merupakan tuntunan bagi kita dalam bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pemerintah harus banyak berinovasi rakyatpun harus berkreasi, agar ada sinergitas dalam membangun Wonosobo lewat Kebudayaan yang ada di masin-masing daerah, jelas Ketua DPRD. (HW/99/Kang Emil/Harianwonosobo).
0 komentar:
Post a Comment