Festival Sembur Api Mampu "Bakar" Ratusan Warga Bangsri, Wonosobo

Warga sedang menyembur api. 

Wonosobo, Harian Wonosobo - Memperingati HUT Ke-71 Kemerdekaan RI, ribuan warga Kampung Bangsri Desa Wonosari Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan Festival Api Bangsri 2016 di desa setempat, Selasa malam (16/8). Tampak ribuan obor turut mengiringi Gunungan Api yang dikirab keliling desa dalam festival tahunan ini.

Selain menampilkan Gunungan Api, masing-masing kelompok juga menampilkan berbagai atraksi api yang memukau pengunjung. Salah satunya atraksi sembur api yang membuat api mampu membumbung tinggi seakan dikeluarkan dari mulut peserta kirab.

Tak kalah menarik adalah permainan atraksi tongkat api, yaitu permainan tongkat dan tali dengan api menyala di kedua ujungnya, sehingga ketika diputar-putar mampu menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan.

Pertunjukan lain yang lebih meriah dan memacu adrenalin bagi peserta maupun penonton adalah pertandingan bola api antar Rukun Tetangga (RT) di desa setempat. Masing-masing peserta saling berebut bola api tanpa takut panas. Bahkan sejumlah peserta berkali-kali melontarkan kata-kata, “panasnya bola api ini tidak seberapa jika dibandingkan semangat para pejuang dalam merebut kemerdekaan yang begitu berapi-api”.

Setiap warga yang hadir mengikuti pesta Festival Api Bangsri ini juga diwajibkan membawa obor bambu, sehingga membuat Dusun Bangsri tampak memerah seperti menyala-nyala.

Tokoh Budaya Kampung Bangsri, Kiai Teguh Ucil bersama Kepala Dusun (Kadus) Bangsri Sugiyo kepada KR, mengungkapkan, bahwa Festival Api Bangsri ini sebagai bagian dalam menanamkan jiwa nasionalisme bagi warga masyarakat. Semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan yang menggelora dan berapi-api, diwujudkan dengan penampilan berbagai atraksi api dilakukan para pemuda di kampung ini.

Sedangkan Gunungan Api diiringi ribuan obor yang dibawa seluruh masyarakat Kampung Bangsri dari anak-anak sampai orang tua, dikirab keliling desa sebagai simbul kekuatan Bangsa Indonesia dalam bentuk kebersamaan, persatuan dan kesatuan, serta keberanian dalam menegakkan kebenaran.

Selain itu, lanjut Kiai Ucil, Festival Api Bangsri ini juga tidak lepas dari unsur budaya yang melekat pada masyarakat setempat, yaitu nyala obor sebagai alat penerangan tradisional yang masih digunakan oleh sebagian masyarakat di kampung ini. Sedangkan permainan-permainan api yang ditampilkan juga sebagai sarana mempertahankan permainan tradisional yang kini mulai bergeser atau bahkan ditinggalkan, dan berganti dengan permainnan digital yang telah menjamur. (HW/99/Kang Emil/Harianwonosobo)

07:36