Camat Kalikajar Agus Fajar sedang menerima tumpeng sebagai tanda dimulainy jagong budaya di Kalikajar. |
Selain menyuguhkan beragam bentuk kesenian khas setiap Kecamatan, acara Jagong Budaya juga menjadi media Kreasi kaum perempuan dalam bidang kuliner lokal. Di Wadaslintang, makanan khas seperti nasi bucu, pepes nila dan compiling turut menjadi sajian bagi para hadirin. Sementara di Kecamatan Wonosobo, Jagong Budaya juga dimeriahkan dengan pameran hasil bumi dan produk-produk UMKM. Camat Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim mengaku pihaknya berupaya agar melalui acara Jagong Budaya ini, warga masyarakat semakin mengenali beragam potensi yang ada di Kota Wonosobo. "Ada beragam bentuk Kreasi para pengusaha UKM, seperti batik, Carica, opak, karena memang Kecamatan Kota ini kan merupakan miniatur nya Wonosobo," terang Zulfa.
Sementara, di Kecamatan Kejajar, gelar Jagong Budaya dimanfaatkan Camat setempat untuk meyakinkan warga masyarakat agar tak lagi terlalu bergantung pada tanaman semusim seperti kentang. "Atraksi seni dan potensi Pariwisata di Kejajar sudah terbukti mampu menarik minat wisatawan untuk datang, sehingga dari situ akan tergali pula potensi ekonomi baru untuk warga," jelas Supriyadi. Menurutnya, booming wisatawan yang hampir tiap pekan memadati kawasan wisata Dieng, Sikunir maupun Puncak Gunung Prau menjadi bukti bahwa dengan keseriusan pengelolaan akan berimbas positif untuk peningkatan kesejahteraan warga. "Warga masyarakat juga kini mulai melirik bisnis homestay, yang artinya mereka juga paham akan potensi di sekelilingnya," pungkasnya. (HW/99/Kang Emil/Harianwonosobo).
0 komentar:
Post a Comment