Wisata Wonosobo Diakui Prestasinya Dunia

Suasana pers conference Collaborative Destination Development (CDD) bertajuk “Religious, Nature, and Herritage Tourism Destination at Central Java” di lantai 7 Crowne Plaza Hotel Semarang, Rabu (7/12/2016).

Semarang, Harianwonosobo.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah mengakui bahwa prestasi wisata terutama desa wisata Kabupaten Wonosobo memiliki prestasi dunia jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Tengah.

Untuk prestasi desa wisata di Jateng, ia mencontohkan desa wisata di Dieng Kulon Kabupaten Wonosobo. “Dieng Kulon, kemarin menyabet kejuaraan di tingkat Asia. Karena ada even menarik, meskipun sumbangan dari Pemkab Wonosobo tidak terlalu besar namun prestasinya luar biasa,” kata  Prasetyo Aribowo Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara Collaborative Destination Development (CDD) bertajuk “Religious, Nature, and Herritage Tourism Destination at Central Java” di lantai 7 Crowne Plaza Hotel Semarang, Rabu (7/12/2016).


Tapi untuk Wonosobo, lanjut dia, desa wisata di Wonosobo sudah jadi contoh. “Jalannya nanti juga akan kita support agar akses ke Dieng makin bagus. Maka kita berharap, agar ada sinergi dari pemerintah, desa wisata dan juga komunitas,” paparnya.

“Dari catatan kami, desa wisata di Jawa Tengah menyumbang visitor wisatawan asing. Jadi ada 126 desa yang aktif dan menyumbang 34.000 wisatawan asing tahun 2015, pada 2016 ini, data sampau 20 Oktober 2016, ada sekitar 435.000 visitor wisatawan asing yang menikmati desa wisata Jateng,” beber  dia.

Prasetyo juga membeberkan, meski demikian, tidak semua desa wisata di Jateng itu bagus. Oleh karenanya, ia mengatakan ke depan harus ada perbaikan agar semakin bagus.

“Tidak semua desa wisata memiliki paket wisata baik. Kalau di Semarang, ada desa wisata Kandri, tapi belum maksimal,” lanjutnya.

Oleh karena itu, ia juga mencontohkan desa wisata yang menggunakan konsep dengan memaksimalkan website untuk promosi. “Di Borobudur itu ada desa bahasa namanya. Di sana sistemnya paketan dan semua wisatawan dipaksa untuk berbahasa Inggris,” lanjut dia.

Hadir dalam kesempatan itu, selain Prasetyo Aribowo Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. yang mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Hevearita Gunaryanti Rahayu Wakil Walikota Semarang yang mewakili Walikota Semarang Hendrar Prihadi, hadir juga Priyo Jamiko GM Bandara Ahmad Yani Semarang.

Usai pers conference, kegiatan dilanjutkan dengan FGD yang menghadirkan panelis Direktur Utama Indonesia AirAsia, Ketua Assosiciation of the Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) Jateng, Koordinator Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, serta Aviation Marketing Group Head Angkasa Pura I. Sementara sebagai keynote speaker adalah Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkara Pura I Moch Asrori.(Red-HW99/HJN).

03:15